Minggu, 29 Desember 2013

Pupus


            Satu tahun sudah kita dekat. Mungkin, bisa aku bilang kedekatan kita ini sudah lebih dari sahabat. Kamu tau, Aku merasa nyaman bila ada di dekat kamu. Kamu selalu ada untukku disaat senang, susah, maupun sedih, kamu selalu ada

            Sampai suatu ketika, kamu udah nggak punya waktu buat aku. Satu kali, dua kali, bahkan sekarang mungkin sering kamu sibuk dengan urusan pribadi kamu. Oh, aku sungguh kangen saat kita ada waktu dan menghabiskan waktu bersama.

            Hari itu pun datang, hari dimana aku kehilangan kamu, kehilangan waktu kita bersama tepatnya. Aku melihat PM di bbm ada huruf seseorang yang berjejer di status bbm kamu. Oh Tuhan, kamu sudah memiliki kekasih kah? Tuhan, mengapa hati ini seperti tak rela melihat status bbm dia? Tak rela karena kita pasti udah jarang punya waktu untuk bersama atau aku memiliki perasaan yang lebih dari sekedar seorang sahabat?. Ntahlah…. Yang aku rasakan hanyalah perasaan sesak, perasaan yang sudah lama nggak aku rasakan

            Tuhan, aku tidak tau lagi dengan siapa aku cerita bagaimana rasa sakit hati ini selain dengan Engkau dan buku diary ini. Aku merasa cemburu setiap aku  melihat dia jalan sama perempuan yang dianggap sebagai kekasihnya. Kami pun udah jarang sekali bertemu bahkan jarang menghabiskan waktu bersama lagi. Ya Tuhan ku akui aku  benar cemburu tapi sayang aku nggak berhak marah sama dia.

Lagi. Air mata ini jatuh lagi setiap mengingat rasa sakit itu. Tuhan, mengapa sulit sekali untuk menghilangkan rasa sakit hati ini? Banyak sekali pertanyaan yang  ada dihati ini, yang ingin aku tanyakan pada dia Tuhan, tapi aku tidak mungkin mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang ada di hati ini Tuhan.

            Apa aku sama kamu hanya ditakdirkan hanya sebagai sahabat? Dan nggak bisa menjadi “kita” seperti yang aku mau? Oh Tuhan… apa aku egois? Hati ini juga nggak bisa bilang apa aku egois atau nggak, karena hati ini sudah terlalu sakit bila mengingat itu semua Tuhan. Kamu tau, aku akan terus mendukung hubungan kalian walaupun hati ini tersakiti, aku nggak mau pertemanan kuta bubar, karena aku egois. Dan kamu tau, aku mecintaimu lebih dari yang kau tau meski kau takkan pernah tau. Dan sekarang aku pelan-pelan akan mencoba merelakan mu untuk dia, meski hati ini remuk dan hati ini yang jadi korban, aku rela… karena, mencintai seseorang tak harus memiliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar