Ketika tunas ini tumbuh,
serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang berhembus adalah kata
Angan, debur, dan emosi bersatu dalam jubah berpautan
Tangan kita terikat..
Lidah kita menyatu..
Maka setiap apa yang terucap adalah sabda pendita ratu
Hah... diluar itu pasir... diluar itu debu...
Hanya angin meniup aja lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari, menari hanya kita yang tau
Jiwa ini tandu... maka duduk aja
Maka akan kita bawa... semua..
Karena kita adalah satu
Nb:
Haiii... sama seperti puisi Perempuan, puisi ini juga diambil dari film Ada Apa Dengan Cinta lho.. hehe^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar