Selasa, 22 Juli 2014

Perempuan

Ini puisi dari film Ada Apa Dengan Cinta.

Perempuan datang atas nama cinta

Bunda pergi karena cinta

Atas dirinya digenangi air racun jingga
Adalah...

Wajahmu seperti bulan lelap tidur dihatimu

Yang berdinding kelam dan kedinginan

Ada apa dengannya?

Meninggalkan hati untuk dicaci

Percaya...

Sampai darah ke lutut pun aku tak percaya

Lalu...

Rumput tersabit

Sekali ini aku lihat karya surga

Dari mata seorang hawa

Percaya...

Tak tau...

Ada apa dengan cinta?

Dan aku akan kembali dalam satu purnama

Untuk mempertanyakan kembali cintanya

Bukan untuknya, bukan untuk siapa

Tapi untuk ku!

Karna aku ingin kamu

Itu saja

Minggu, 20 Juli 2014

Bukan kata-kata

Guna apa kita berbicara banyak?

Apa gunanya kita selalu mengumbar kata-kata?

Kalau hanya suara semu

Kepalsuan bukannya jaman

Kepalsuan adalah kelicikan manusia

Yang pandai berbicara

Yang selalu mendongeng

Yang selalu gembar-gembor tentang program

Demi orang banyak

Katanya, yah katanya!

Aku jenuh dengan kata-katanya

Sebab kenyataan bukan kata-kata

                                     -Tanpa Nama-

Minggu, 06 Juli 2014

Kawan

Aku tau aku salah

Aku tau aku melukai hatimu

Tapi bukan maksudku seperti itu, kawan

Andaikan kita berterus terang

Andaikan kita bisa saling mengerti

Andaikan waktu bisa diputar

Andaikan...

Ah... Itu hanyalah harapan orang bodoh

Yang mengharapkan waktu bisa diputar

Aku memang tidak punya alat ajaib seperti Doraemon

Rasanya sangat kecil jika aku memiliki kesempatan kedua dari kamu

Tapi percayalah kawan, aku akan berubah

Menjadi lebih baik

Rabu, 02 Juli 2014

Dalam Diam

Aku diam dalam sejuta pikiran menerawang jauh

Entah apa yang sedang aku pikirkan

Aku sendiri tak tau

Yang pasti pikiranku sedang tak menentu

Oh, akankah ini terus begini?

Terus tak menentu

Aku sendiri tak mengerti

Sebab apa yang harus ku perbuat

Hanya diam yang dapat ku perbuat
                                   
                                   -Tanpa Nama-

Selasa, 01 Juli 2014

Perpisahan

Senyum indah kini melemah

Sayap kananku tlah patah

Hati meluap penuh nanah

Terlulai jatuh di tanah

Ingin sekali agar waktu tidak cepat berlalu

Ingin aku kita bersama terus

Selalu...

Sampai...

Kapanpun...

Tapi apalah daya

Ketika keadaan menyuruh dia untuk pergi

Sungguh benci keadaan seperti ini

Satu kata yang di benci setelah pertemuan

Yaitu Perpisahan